Penipu memiliki berbagai modus yang terus berkembang untuk menjebak korbannya. Salah satu modus yang sering digunakan adalah mengatasnamakan bank.
Modus ini membuat korban lebih mudah percaya dan mengikuti perintah penipu, seperti membuka tautan atau memberikan informasi pribadi, karena menganggap informasi tersebut diberikan kepada pihak yang terpercaya, yaitu bank.
Jika Anda menjadi korban penipuan semacam ini, Anda bisa lapor penipuan online dengan cara efektif. Namun, sebelum menjadi korban, ada beberapa langkah antisipasi yang bisa dilakukan:
1. Tidak Memberikan Informasi Pribadi
Langkah pertama untuk menghindari penipuan adalah menjaga kerahasiaan data pribadi. Penipu dapat menyalahgunakan informasi pribadi, seperti kata sandi, yang seharusnya bersifat rahasia.
Karena sifatnya yang sangat rahasia, pastikan Anda tidak memberikan informasi pribadi kepada siapa pun, terutama kepada pihak yang mengaku dari bank. Perlu diketahui bahwa bank tidak akan pernah meminta informasi pribadi Anda untuk memberikan layanan apa pun.
Oleh karena itu, jangan pernah memberikan informasi penting yang Anda miliki karena hal tersebut bisa disalahgunakan untuk menguras isi rekening Anda.
2. Memperbarui Data Secara Berkala
Langkah berikutnya adalah memperbarui data secara berkala. Pastikan data Anda tidak diketahui oleh orang lain dan tetap rahasia. Disarankan untuk mengganti kata sandi setiap 3 bulan sekali, sehingga keamanan transaksi Anda tetap terjaga.
Selain itu, ubah juga data pribadi lainnya untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang mungkin telah bocor dan diketahui oleh pihak lain. Bahkan jika data Anda belum bocor, tetap lakukan pembaruan secara berkala demi keamanan.
3. Menjaga Privasi dengan Tidak Menggunakan Wi-Fi Publik Sembarangan
Untuk menjaga privasi, hindari menggunakan Wi-Fi publik yang tidak aman. Wi-Fi umum bisa menjadi sarana bagi penipu untuk mencuri data pribadi Anda.
Oleh karena itu, pastikan Anda hanya menggunakan Wi-Fi yang aman dan hindari melakukan transaksi keuangan saat menggunakan Wi-Fi publik.
4. Mengaktifkan Two-Factor Authentication (2FA)
Pencegahan lain yang dapat dilakukan agar tidak menjadi korban penipuan adalah dengan mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor (2FA). 2FA adalah fitur keamanan tambahan yang menjaga data pribadi Anda secara online.
Fitur ini biasanya digunakan dalam transaksi perbankan, di mana Anda akan menerima kode OTP (One-Time Password) yang tidak boleh diberikan kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari bank.
Mengaktifkan 2FA dapat membantu mengamankan data pribadi di aplikasi perbankan, media sosial, dompet digital, dan aplikasi lainnya yang Anda gunakan, sehingga lebih aman dari modus penipuan.
5. Laporkan Nomor Penipu
Meskipun Anda telah berusaha mencegah, tetap ada kemungkinan Anda menjadi korban penipuan. Jika hal ini terjadi, segera blokir nomor penipu untuk menghindari penipuan lebih lanjut. Jika Anda sudah menjadi korban, langkah berikutnya adalah melaporkan penipuan yang Anda alami.
Anda dapat melaporkan penipuan online melalui berbagai saluran dan pihak yang dapat menerima laporan tersebut. Langkah pertama adalah melaporkan ke pihak perbankan untuk memblokir nomor rekening penipu.
Bagi nasabah bank BCA, Anda dapat mengajukan laporan penipuan ke HaloBCA di nomor 1500888. Selanjutnya, Anda juga bisa meneruskan laporan ke pihak berwajib untuk membuat berita acara penipuan dengan datang ke kantor polisi terdekat.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan online dan tidak perlu sampai melapor.
teirma kasih tips-tips nya